Iklan


 

 


Advertisement (Left)

Teror Wartawan, Dugaan Jaringan Sabung Ayam Tantang Aparat di Kalbar

10 Agustus, 2025, 01:29 WIB Last Updated 2025-08-09T17:29:26Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Teror Wartawan, Dugaan Jaringan Sabung Ayam Tantang Aparat di Kalbar



LENSANEGERI – Teror terhadap wartawan di Kalimantan Barat kembali terjadi. Usai membongkar dugaan praktik judi sabung ayam di Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, sejumlah media dibombardir ancaman dari nomor WhatsApp “~Chaisar Lang Dari” (0821-56XX-XXXX) yang mengaku berasal dari Kapuas Hulu.

Nada ancaman pelaku jelas provokatif. “Pakai uang kamu ya orang judi? Kamu nggak dapat uang, makanya usil ha ha ha,” tulisnya. Bukan hanya itu, pelaku menantang media meliput arena sabung ayam lain di Parit Mambo, perbatasan Pontianak Utara–Mempawah, bahkan menuding media “dapat jatah” jika tak meliput.

Ironisnya, ia juga mengklaim ada perjudian di Jalan Gajahmada, Pontianak Selatan, namun ogah buka lokasi dan identitas pelaku. Tantangan untuk “datang langsung” ke Putussibau atau Sintang pun dilontarkan.


Tamparan bagi Kebebasan Pers

Serangan ini jelas melanggar UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pasal 4 ayat (1) menjamin kemerdekaan pers sebagai hak asasi, sementara Pasal 18 ayat (1) mengancam pelaku penghalang kerja pers dengan penjara hingga 2 tahun atau denda Rp500 juta.

Yang lebih parah, pelaku terindikasi membela kegiatan ilegal. Pasal 303 KUHP menegaskan perjudian bisa dipidana hingga 10 tahun penjara, termasuk sabung ayam yang kerap jadi pintu masuk kejahatan terorganisir.


Publik Tunggu Nyali Aparat

Ancaman kepada wartawan ini bukan sekadar urusan pribadi — ini ujian nyali dan komitmen aparat. Warga dan organisasi pers mendesak polisi membongkar identitas pelaku, memberantas arena sabung ayam di Kapuas Hulu, Pontianak, hingga Mempawah.

Kalau teror terhadap wartawan dan judi terang-terangan seperti ini dibiarkan, publik pantas bertanya: apakah hukum masih tegak di Kalbar, atau justru tunduk pada preman dan bandar?


Komentar

Tampilkan

Terkini