.jpeg)
Oknum Polisi Diduga Terlibat Penyaluran BBM Subsidi Ilegal
LENSANEGERI - Dugaan kecurangan mencuat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 58.865.02 yang berlokasi di Gongger, Desa Satar Punda Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara. Pasalnya, pihak pengelola tetap menyalurkan BBM subsidi jenis solar selama beberapa bulan terakhir, meski sejak Juni hingga Juli 2025 Dinas Perikanan Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur tidak pernah mengeluarkan rekomendasi penyaluran.
Hal itu diungkapkan oleh Robert Lewar, pengurus Koperasi Serba Usaha Widang Jari, kepada media ini pada Selasa, 5 Agustus 2025.
“Saya heran, kenapa BBM itu bisa keluar dari Pertamina, padahal dua Dinas Perikanan tersebut tidak pernah mengeluarkan rekomendasi,” ujarnya.
Robert mengaku telah melakukan pengecekan langsung ke kedua dinas terkait. Hasilnya, tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan.
“Pertanyaannya, dari mana mereka mendapatkan rekomendasi itu? Diduga, dokumen tersebut dipalsukan dan dimasukkan ke BPH Migas melalui situs resmi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, surat rekomendasi adalah dokumen yang diterbitkan oleh perangkat daerah kepada konsumen pengguna BBM tertentu untuk membeli jenis BBM tertentu, sesuai Peraturan BPH Migas Nomor 19 Tahun 2019.
“Kalau dokumen ini dipalsukan, jelas ada pelanggaran berat dengan konsekuensi hukum. SPBUN ini bahkan bisa ditutup,” tambahnya.
Robert yang pernah mengelola SPBUN tersebut menegaskan tidak pernah melakukan praktik semacam ini.
“Ini jelas pelanggaran serius dengan sanksi hukum berat. Saya minta Kapolda NTT segera menelusuri dugaan ini. Apalagi, pengelola saat ini adalah anggota Polres Manggarai Timur bernama Aipda Jefry G. Loudoe,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi pada 5 Agustus 2025, Aipda Jefry meminta agar media ini menghubungi pihak koperasi. Jawaban tersebut mengejutkan jurnalis Sorotnews.co.id, mengingat Aipda Jefry diketahui memiliki kerja sama resmi dengan Koperasi Serba Usaha Widang Jari.
Aipda Jefry berkilah bahwa urusan administrasi menjadi tanggung jawab koperasi, dan menyarankan media menghubungi Florentina Tince Bagus. Namun, upaya konfirmasi kepada Florentina melalui WhatsApp pada hari yang sama belum mendapat tanggapan.

