Iklan


 

 


Advertisement (Left)

Penggiat UMKM Buka Malam Terancam Tutup dan Merugi, Pemadaman Listrik di Selayar Tak Terkendali

02 Agustus, 2025, 17:32 WIB Last Updated 2025-08-02T09:32:42Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Penggiat UMKM Buka Malam Terancam Tutup dan Merugi, Pemadaman Listrik di Selayar Tak Terkendali

LENSANEGERI – Pemadaman listrik yang terus berlangsung dalam beberapa pekan terakhir di Kabupaten Kepulauan Selayar mulai menimbulkan dampak serius, khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sangat bergantung pada listrik untuk menjalankan usahanya.

Sejumlah warung makan dan warung kopi (warkop) yang biasanya beroperasi di malam hari mengaku terpaksa menutup sementara karena tidak sanggup beroperasi dalam kondisi tanpa pasokan listrik. Bukan hanya kehilangan omzet, beberapa pelaku usaha juga mengalami kerugian akibat kerusakan peralatan yang vital untuk menunjang usaha mereka.

“Saya terpaksa tutup sementara karena warung makan saya memang hanya buka malam hari. Kulkas untuk penyimpanan bahan baku rusak karena mati listrik terus. Kita kan rugi,” ujar A’ba, salah satu pengusaha warung makan di wilayah Benteng, Sabtu (2/8).

Kondisi serupa juga dialami oleh pemilik kedai kopi yang beroperasi pada malam hari. Mereka menuturkan, selain kehilangan pelanggan, sejumlah mesin penting seperti grinder dan mesin seduh mengalami kerusakan akibat padam-nyala listrik yang tidak menentu.

“Padamnya bukan hanya sekali, tapi berkali-kali dalam semalam. Mesin kopi saya malah jadi error, belum lagi alat pendingin lainnya. Kami rugi, tapi tidak tahu harus mengadu ke siapa,” keluh salah satu pemilik kedai kopi.

Pemadaman yang terjadi secara sporadis dan di luar jadwal resmi ini sebelumnya disebutkan akibat kerusakan pada beberapa unit mesin di PLTD Tangkala. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian mengenai pemulihan penuh sistem kelistrikan di wilayah Selayar.

Pelaku UMKM mendesak agar pihak terkait segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi krisis ini. Mereka berharap suara mereka yang terdampak langsung bisa menjadi perhatian utama dalam penanganan darurat kelistrikan di daerah.

Komentar

Tampilkan

Terkini