Iklan


 

 


Advertisement (Left)

Diduga Debt Collector, Enam Orang Serobot dan Rusak Mobil Warga di Bontosikuyu

20 Agustus, 2025, 09:33 WIB Last Updated 2025-08-20T01:33:41Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



LENSANEGERI| SELAYAR – Peristiwa perampasan dan pengrusakan mobil Suzuki pick up putih dengan nomor polisi DD 8535 JB milik Mukti Ali, warga Dusun Balangkajeng, Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, menghebohkan warga pada Selasa (19/8/2025) siang.


Aksi tersebut diduga dilakukan oleh sekelompok orang berjumlah sekitar enam orang di rumah istri korban, Bau Lina Ikasari. Empat pelaku masuk ke dalam pekarangan rumah tanpa izin, sementara dua lainnya menunggu di luar pagar.


Mukti Ali, yang saat kejadian berada di Makassar, mengaku mendapat laporan langsung dari istrinya. Dari keterangan yang ia himpun, para pelaku diduga terdiri dari:


1. Hasan, alamat Herlang.

2. Unyil, alamat Dusun Bontoala.

3. Pandi, alamat Kajupanda.

4. Seorang oknum tentara, diduga berpakaian dinas.

5. Saleh, saat ini masih dalam pencarian polisi.

6. Satu orang lain yang identitasnya sementara belum diketahui.


“Sebelum kejadian, pelaku awalnya pura-pura ingin menyewa mobil untuk mengangkut kayu tebangan dari Laiyolo. Yang menghubungi saya bernama Fikar lewat telepon WhatsApp,” ungkap Mukti Ali.


Beberapa jam kemudian, Hasan dan Saleh datang bersama rekannya. Mereka mengaku sebagai debt collector lalu memasuki halaman rumah korban dan melakukan pengrusakan terhadap mobil yang terparkir. Aksi itu terekam dalam video.


“Dalam rekaman, terlihat mobil yang mesinnya mati ditarik paksa ke jalan depan rumah, lalu dibawa hingga ke Dusun Turungan. Empat orang menyorobot masuk ke pekarangan rumah, yakni Hasan, Pandi, Unyil, dan Saleh. Sopir mobil adalah Fikar, pengusaha kayu jati di Selayar. Sementara satu orang lain yang duduk di atas mobil diduga oknum TNI berpakaian dinas, dan seorang lagi menunggu di atas motor di depan rumah warga bernama Dg Munawan,” terang Mukti Ali.


Istri korban, Bau Lina Ikasari, yang menyaksikan kejadian itu langsung melaporkannya ke Polres Kepulauan Selayar. “Keluarga saya sangat syok. Mereka semua perempuan di rumah, tidak bisa berbuat apa-apa. Istri saya bahkan mengalami depresi berat akibat teror kelompok itu,” ujar Mukti Ali.


Ia juga menyebut telah mendapat informasi bahwa sejumlah orang terkait peristiwa tersebut sudah ditangkap polisi. Namun, ia mendesak agar Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Didid Imawan, segera menindak tegas seluruh pelaku.


“Saya berharap semua pelaku ditangkap dan dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.

Komentar

Tampilkan

Terkini