Iklan


 

 


Advertisement (Left)

‎Dalam Sebuah Diskusi Grup WhatsApp, Warga Keluhkan Banjir di Jalan Poros Kota Benteng, Pemerintah Dinilai Lamban Tanggap

16 Juli, 2025, 20:10 WIB Last Updated 2025-07-16T12:10:37Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Melalui diskusi yang berkembang dalam salah satu grup WhatsApp warga Selayar, keluhan soal banjir yang kerap terjadi saat hujan deras mencuat ke permukaan.

LENSANEGERI – Kondisi sejumlah ruas jalan poros di Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar kembali menjadi sorotan warga. Melalui diskusi yang berkembang dalam salah satu grup WhatsApp warga Selayar, keluhan soal banjir yang kerap terjadi saat hujan deras mencuat ke permukaan.

‎Salah satu titik yang disebut menjadi langganan genangan air adalah Jalan Panjaitan, yang hampir setiap hujan deras selalu tergenang. Warga menilai, persoalan ini sudah berlangsung cukup lama, namun belum ada penanganan konkret dari pemerintah setempat.

‎"Jalan poros di beberapa titik dalam Kota Benteng sebaiknya mulai didiskusikan. Salah satu contohnya adalah Jalan Panjaitan, yang menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras. Sejak dulu pemerintah disebut-sebut akan mencarikan solusinya, tapi entah bagaimana kelanjutannya sampai sekarang," tulis salah seorang warga dalam diskusi grup WhatsApp tersebut.

‎Keluhan itu juga menyoroti minimnya perawatan saluran drainase yang disebut sebagai peninggalan masa kolonial Belanda. Warga menduga, penyebab utama genangan adalah tersumbatnya aliran air karena saluran yang tidak dibersihkan secara rutin.

‎"Padahal persoalan banjir ini sebenarnya bukan hal yang terlalu rumit. Yang penting, drainase warisan Belanda itu rutin dibersihkan dan dibenahi," tambahnya.

‎Dengan keluhan yang terus bergulir di ruang-ruang diskusi warga, masyarakat berharap pemerintah tak lagi menunda penanganan. Sebab, banjir bukan sekadar soal genangan air, tetapi juga menyangkut keselamatan, kenyamanan, dan citra kota yang layak huni. (Red/Sp)

Komentar

Tampilkan

Terkini